Penyuluh Agama KUA Kotagede Ikut Kampanye Anti Korupsi
lintasnusatoday.com – Korupsi bukan hal yang asing lagi bagi masyarakar. Saat ini, korupsi marak terjadi di Indonesia. KPK menyadari, dengan adanya tindakan penangkapan bagi koruptor, tidak akan menghentikan berkembangnya tindak korupsi. Hingga KPK tidak lagi menindak pelakunya saja, akan tetapi juga melakukan pencegahan korupsi.
Penyuluh Agama Non PNS KUA Kotagede, Ari Sutantriyati bersama PAK SIJI (Penyuluh Anti Korupsi Sahabat Integritas Jogja Istimewa) DIY, kerap melakukan penyuluhan yang dikemas dalam berbagai bentuk kegiatan. Penyuluhan juga tidak hanya melalui media ceramah. Kali ini, penyuluhan sudah merambat melalui kurikulum merdeka yang mulai dipakai disekolah. PAK SIJI mengemas acara penyuluhan melalui “Seminar Nasional dan Lounching Buku Pendidikan Karakter Anti Korupsi” yang diselenggarakan pada Rabu (17/05/2022) di gedung Inspektorat DIY.
Sebagai mitra PAK SIJI, Inspektorat DIY sangat membantu terselenggaranya acara ini. Dalam sambutannya, Totok Purwoirawan, S. KM., M. Acc. selaku sekretaris Inspektorat DIY, yang mewakili Inspektur menyampaikan, “Pendidikan Karakter selama ini berlangsung Parsial dan hanya bersifat pengetahuan. Sehingga perlu pembentukan budaya baru dengan cara berbeda, yang dilakukan melalui Pendidikan Karakter di semua pusat pendidikan (keluarga, sekolah, dan masyarakat), dengan sekolah sebagai lokomotif”. Totok juga menambahkan terkait hal lain yang sangat penting dan masih belum dikembangkan yaitu kemampuan literasi dan numerasi anti korupsi baik dikalangan pendidik maupun anak didik.
Berkaitan dengan hal tersebut, Dr. Suyadi, M. Pd. I dan Suyitno, M. Pd. yang saat ini menjadi Dosen di Universitas Ahmad Dahlan juga sebagai anggota PAK SIJI merasa turut bertanggung jawab. Sebagai akademisi, Suyadi dan Suyitno tergerak untuk menulis buku dengan tema anti korupsi dan bisa dijadikan panduan untuk Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menegah Atas/Kejuruan. Sebagai penulis, Suyadi menyampaikan, “Pendidikan Karakter Antikorupsi Untuk Masa Depan Generasi Bangsa Berintegritas ini sangat diperlukan demi Indonesia yang bebas dari korupsi”. Sejalan dengan itu, Suyitno juga menyampaikan, “Kurikulum Merdeka yang sudah mulai digunakan dalam Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar dan Jenjang Pendidikan Menengah ini menitikberatkan pada materi esensial, kompetensi dan pengembangan karakter”. Terbitlah buku ini sebagai panduan bagi para pendidik.
Ari yang merupakan salah satu Penyuluh Agama Islam Non PNS yang ikut aktif dalam kegiatan Penyuluhan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berharap, Kegiatan penyuluhan anti korupsi dan penanaman karakter tidak hanya dilakukan oleh para penyuluh anti korupsi, akan tetapi juga bisa dilakukan oleh berbagai pihak termasuk para pendidik yang menjadi pondasi utama dalam bidang Pendidikan. (Ari)
Komentar